Bibit Puyuh Unggul Berkualitas

Bibit puyuh berkualitas
Untuk memelihara dan menernakan burung puyuh secara komersial, baik bibit puyuh pedaging maupun petelur tidak terlalu rumit perawatannya. Bahkan bila dibandingkan dengan menernakan ayam, jauh lebih enteng dan efisien. Mengingat, memelihara burung puyuh tidak memerlukan kandang dan lahan yang luas.
Bila melihat prospeknya, beternak burung puyuh bisa dijadikan sebagai usaha sampingan ataupun profesi. Sebab, telur maupun daging burung puyuh, kini mulai digemari masyarakat dari berbagai kalangan. Hanya saja, tingkat produktivitasnya masih jauh dari mencukupi permintaan pasar. Masalahnya, sampai saat ini masih banyak orang yang belum mengetahui prospek, cara beternak, memperoleh bibit dan pemeliharaannya dengan cara komersial.
Padahal kehadiran burung puyuh ini telah dikenal orang sejak lama. Hanya tempo dulu banyak orang memeliharanya sebatas hobi dan tidak dikembangkan secara bisnis. Namun akhir-akhir ini, setelah meningkatnya jumlah kebutuhan gizi masyarakat, permintaannya semakin meningkat termasuk daging dan telur puyuh.
Bila melihat kandungan gizi daging dan telur burung puyuh cukup tinggi, bahkan sebanding dengan daging dan telur ayam, itik dan hewan unggas lainnya. Sehingga, masyarakat akhir-akhir ini, mulai menggemari daging dan telur puyuh. Sebab daging puyuh dan telur puyuh selain enak dan lezat rasanya, juga dapat diolah menjadi berbagai jenis masakan, terutama telurnya.

Senin, 31 Oktober 2011

Bibit Puyuh Berkualitas 3

1. Pemilihan Bibit
Bibit harus sehat, tidak ada gejala penyakit yang diturunkan baik secara vertical maupun penularan secara horizontal. Hal tersebut dapat dilihat dari performance puyuh. Penyakit puyuh yang sering kita jumpai di lapangan adalah Snot (Coriza) atau Muka Bengkak. Penyakit tersebut dapat kita ketahui setelah 2 minggu dari pengiriman.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :
• Ketika kita hendak membeli burung puyuh, kita wajib menanyakan apakah burung puyuh yang mereka keluarkan sudah terbebas dari Coriza atau belum.
• Harus ada surat keterangan sehat dari Dinas Peternakan atau Hasil Uji Laboratorium.

Jenis Puyuh :
• Stren Sedang
Kebutuhan ransum per hari (puyuh dewasa) 20-22 gram.
• Stren Unggul
Kebutuhan ransum per hari (puyuh dewasa) + 26 gram.

Pemilihan bibit adalah MUTLAK karena andaikata calon peternak salah pilih bukannya untung tapi buntung.

2. Manajemen Peternakan
• Konstruksi Kandang
• Konstruksi Sangkar
• Pemilihan Pakan
• Pemilihan Vitamin dan Antibiotik
• Pemberian Vaksin
• Bio Security yang baik

3. Pemasaran
• Untuk populasi kurang dari 5000 ekor bisa dijual ke pasar local atau penampung telur yang bisa menjamin kelangsungan pemasaran telur peternak.
• Untuk populasi di atas 5000 ekor peternak dapat memasarkan di luar daerah tinggalnya.
• Kualitas telur harus tetap dijaga dengan cara di seleksi dahulu ketika mau dijual.

4. Manajemen Keuangan
• Biaya Operasional
• Biaya penyusutan
• Gaji karyawan
• Biaya pengembangan
http://lilianfarm.blogspot.com/2010/07/1.html

bibit puyuh berkualitas 2

Sebelum usaha beternak dimulai, seorang peternak wajib memahami tiga unsur produksi, yaitu manajemen (pengelolaan usaha peternakan), breeding (pembibitan), dan feeding (makanan ternak/pakan). Selanjutnya, peternak harus menyiapkan kandangan. Dalam sistem perkandangan yang perlu diperhatikan adalah temperatur kandang yang ideal atau normal berkisar 20--25 derajat Celsius; kelembapan kandang berkisar 30%--80%; penerangan kandang pada siang hari cukup 25--40 watt. Sedangkan malam hari 40--60 watt (hal ini berlaku untuk cuaca mendung/musim hujan).

Model kandang puyuh ada dua macam yang biasa diterapkan, yaitu sistem litter (lantai sekam) dan sistem sangkar (batere). Ukuran kandang untuk 1 meter persegi dapat diisi 90--100 ekor anak puyuh. Selanjutnya, menjadi 60 ekor per meter persegi untuk umur 10 hari sampai lepas masa anakan. Terakhir menjadi 40 ekor per meter persegi sampai masa bertelur.

Adapun kandang yang biasa digunakan dalam budi daya burung puyuh adalah kandang untuk pembibitan. Besar atau ukuran kandang yang akan digunakan harus sesuai dengan jumlah puyuh yang akan dipelihara. Idealnya satu ekor puyuh dewasa membutuhkan luas kandang 200 meter persegi.

Kandang untuk induk petelur, kandang ini berfungsi sebagai kandang untuk induk pembibit. Kandang ini mempunyai bentuk, ukuran, dan keperluan peralatan yang sama. Kepadatan kandang lebih besar tetapi bisa juga sama. Kandang untuk anak puyuh atau umur starter (kandang indukan), kandang ini merupakan kandang bagi anak puyuh pada umur starter. Yaitu, mulai umur satu hari--tiga minggu. Kandang ini berfungsi untuk menjaga agar anak puyuh yang masih memerlukan pemanasan itu tetap terlindung dan mendapat panas yang sesuai dengan kebutuhan.

Kandang ini perlu dilengkapi alat pemanas. Biasanya, ukuran yang sering digunakan adalah lebar 100 cm, panjang 100 cm, tinggi 40 cm, dan tinggi kaki 50 cm. Satu kandang cukup memuat 90--100 ekor anak puyuh. Kandang untuk puyuh umur grower (3--6 minggu) dan layer (lebih dari 6 minggu), bentuk, ukuran maupun peralatannya sama dengan kandang untuk induk petelur. Alas kandang biasanya berupa kawat ram.
Setelah kandang siap, maka hal yang harus disiapkan adalah perlengkapan kandang berupa tempat makan, tempat minum, tempat bertelur, dan tempat obat-obatan.

Yang perlu diperhatikan peternak sebelum memulai usahanya adalah memahami tiga unsur produksi usaha perternakan, yaitu bibit/pembibitan, pakan (ransum), dan pengelolaan usaha peternakan. Pemilihan bibit burung puyuh disesuaikan dengan tujuan pemeliharaan. Ada tiga macam tujuan pemeliharaan burung puyuh, yaitu untuk produksi telur konsumsi, dipilih bibit puyuh jenis ketam betina yang sehat atau bebas dari kerier penyakit.

Untuk produksi daging puyuh, dipilih bibit puyuh jantan dan puyuh petelur apkir. Dan, untuk pembibitan atau produksi telur tetas, dipilih bibit puyuh betina yang baik produksi telurnya dan puyuh jantan yang sehat yang siap membuahi puyuh betina agar dapat menjamin telur tetas yang baik.
http://griyapuyuh.blogspot.com/2011/03/beternak-puyuh.html

Bibit puyuh berkualitas 1

Bibit puyuh berkualitas
BAGI masyarakat Indonesia burung Puyuh memang sudah tidak asing lagi, kendati hewan ini merupakan binatang liar yang hidup di gunung-gunung. Namun beberapa puluh tahun terakhir, ternyata burung liar ini sudah bisa dijinakkan dan dibudidayakan, serta dikembangkan secara komersial.
Indonesia dalam pengembangan puyuh memang agak ketinggalan dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Thailand, Malaysia, Jepang dan termasuk Amerika Serikat. Namun, saat ini pengembangan ternak burung puyuh berkembang pesat, terutama sebelum harga pakan unggas ini naik.
Pengembangan burung puyuh sangat cocok untuk usaha kecil, menengah hingga ke peternakan besar. Hasilnya untuk para peternak kecil, dapat mengisi kebutuhan risiko dapur, dalam penjualan telur maupun dagingnya.
Saat sekarang pengembangan peternakan puyuh mulai bangkit lagi setelah harga-harga bahan pakannya turun.
Untuk mengetahui sampai sejauh mana kelayakan usaha burung puyuh ini, redaksi menurunkan wartawannya yaitu Yayan (Bandung) dan Raya (Sukabumi). Hasil liputan mereka disunting dan dilengkapi oleh managing editor Dedi Riskomar. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi anda.
Redaksi

Untuk memelihara dan menernakan burung puyuh secara komersial, baik bibit puyuh pedaging maupun petelur tidak terlalu rumit perawatannya. Bahkan bila dibandingkan dengan menernakan ayam, jauh lebih enteng dan efisien. Mengingat, memelihara burung puyuh tidak memerlukan kandang dan lahan yang luas.
Bila melihat prospeknya, beternak burung puyuh bisa dijadikan sebagai usaha sampingan ataupun profesi. Sebab, telur maupun daging burung puyuh, kini mulai digemari masyarakat dari berbagai kalangan. Hanya saja, tingkat produktivitasnya masih jauh dari mencukupi permintaan pasar. Masalahnya, sampai saat ini masih banyak orang yang belum mengetahui prospek, cara beternak, memperoleh bibit dan pemeliharaannya dengan cara komersial.
Padahal kehadiran burung puyuh ini telah dikenal orang sejak lama. Hanya tempo dulu banyak orang memeliharanya sebatas hobi dan tidak dikembangkan secara bisnis. Namun akhir-akhir ini, setelah meningkatnya jumlah kebutuhan gizi masyarakat, permintaannya semakin meningkat termasuk daging dan telur puyuh.
Bila melihat kandungan gizi daging dan telur burung puyuh cukup tinggi, bahkan sebanding dengan daging dan telur ayam, itik dan hewan unggas lainnya. Sehingga, masyarakat akhir-akhir ini, mulai menggemari daging dan telur puyuh. Sebab daging puyuh dan telur puyuh selain enak dan lezat rasanya, juga dapat diolah menjadi berbagai jenis masakan, terutama telurnya.

Baru hobi
Masih banyak orang yang belum mengetahui cara beternak burung puyuh dengan baik, yang diarahkan pada bisnis. Selamaini yang ada, hanya memelihara secara hobi. Sangat berbeda sekali, memelihara secara hobi dengan secara bisnis. Kalau hobi tidak memperhitungkan untung dan rugi. Sedangkan pemeliharaan secara bisnis, si pemelihara tentunya mengharapkan dari investasi yang ditanamkan akan memperoleh untung sebesar-besarnya.
Langkah awal
untuk memelihara burung bibit puyuh yang mesti dipersiapkan, di antaranya, lahan, bibit, ransum (pakan) alat peternakan dan perlengkapan lainnya. Langkah persiapan, pertama, pembuatan kandang, diusahakan bertingkat dengan ukuran minimal 1 meter persegi atau tergantung luas lahan yang tersedia. Jumlah tingkatan kandang bisa sampai empat tingkat.
Kedua, Bibit puyuh berkualitas
pembelian bibit puyuh, diusahakan membeli bibit dari kualitas yang baik dan muda. Bibit yang baik untuk petelur, biasanya telah berusia 6 - 8 minggu dari penetasan. Masa produktif bisa mencapai 12 bulan, bahkan bila pemeliharaannya baik bisa lebih. Sedangkan bibit untuk pedaging, dicari dari DOC yang baik, setelah berusia 4 - 6 minggu, puyuh pedaging bisa dipanen.
Ketiga,
pemberian ransum. Supaya lebih efisien, dalam pemberian ransum harus dilakukan secara intensif. Sebab, banyak peternak yang gagal dalam mencapai produksi, karena banyak yang tidak mengetahui dalam pemberian ransum termasuk pemberian obat-obatan. Karena dalam pemeliharaan jenis ternak apapun, yang paling penting adalah dari pemberian gizi makanannya. Selain itu, faktor kebersihan lingkungan pun menjadi perhatian serius. Bila kedua masalah ini terabaikan, akibatnya akan fatal. Sehingga, pemeliharaannya harus intensif. Dengan begitu kegagalan fatal akan bisa dihindari.
Keempat,
bentuk ransum. Ransum yang diberikan untuk puyuh dapat diberikan dalam bentuk tepung komplit atau bisa juga dalam bentuk "crumble" atau butiran pakan yang dipecahkan. Kebutuhan pakan puyuh sampai usia 8 minggu (2 bulan) sebanyak 0,8 kg/ekor/bulan. Sedangkan puyuh yang berusia di atas 8 - 16 minggu dan seterusnya, kebutuhan pakannya 1,36 kg/ekor/bulan atau 17,8 gram/hari. Pemberian pakan yang baik, tiga kali sehari.
Kelima,
pemberian minum. Dalam pemberian minum sebaiknya dicampur dengan vitamin pelengkap dan antibiotik. Tujuannya, selain untuk mengantisipasi dari serangan hama juga untuk meratakan pertumbuhan bagi puyuh pedaging. Sedangkan untuk puyuh petelur, agar produksi telur meningkat.
Kelebihan burung puyuh, selain mudah untuk diternak, juga sangat menguntungkan bila para peternak sungguh-sungguh menggelutinya. Jenis burung ini, merupakan hewan multiguna. Selain dapat diambil telurnya untuk kebutuhan konsumsi, setiap hari burung puyuh dewasa dapat bertelur satu buah per 25 jam, juga dagingnya sangat lezat dan gurih.
"Dagingnya, merupakan makanan alternatif bagi para penderita jantung koroner dan darah tinggi. Bahkan, beberapa buah telur puyuh, bila dikonsumsi setiap hari dan dicampur beberapa sendok madu, sangat berkhasiat untuk menyembuhkan impoten dan lemah syahwat," kata peternak puyuh, Ali Wagiman kepada "MB" belum lama ini.
Selain itu, ternyata kandungan telur dan daging puyuh mempunyai kadar kolesterol yang sangat rendah. Bahkan dibandingkan dengan telur unggas lainnya, seperti ayam, bebek dan angsa, ternyata telur puyuh mengandung beberapa komposisi yang cocok bagi perkembangan otak dan tulang bagi balita. Di mana, selain protein yang memuat 13%, lemak 11%, dan zat lainnya 1,3% juga komposisi ini dilengkapi semua jenis vitamin dibandingkan telur unggas lainnya.
Selain itu, ternyata menurut data analisis dari beberapa peternak puyuh di Sukabumi. Manfaat telur puyuh dapat menghaluskan kulit dan menyembuhkan jaringan-jaringan tubuh seseorang di kala mengalami penurunan kesehatan tubuh.

Hindari Perkelahian
Pencegahan berbagai jenis penyakit yang menyerang pada puyuh ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Di antaranya, pertama, puyuh hidup berkelompok, sebaiknya dalam kelompok yang satu dengan yang lain jangan dicampurkan. Hal ini, untuk menghindari perkelahian sesama kelompok, selain itu satu sama lainnya masing-masing memiliki jenis penyakit yang berbeda. Dengan begitu, penularan penyakit dan sakit akibat perkelahian akan terhindari.
Kedua, bila membeli puyuh yang baru, hendaknya jangan disatukan dengan puyuh yang telah ada. Bibit yang baru dibeli sebaiknya diisolasikan terlebih dahulu selama tiga minggu, untuk mencegah dikhawatirkan ada penularan penyakit baru. Sebeum dilakukan isolasi, terlebih dulu diberikan vaksinasi, obat cacing dan antibiotik.
Ketiga, jangan mengisi kandang terlalu berdesakan dan puyuh yang terserang penyakit sebaiknya dipisahkan. Sebab, biasanya puyuh yang terkena serangan penyakit akan cepat menular pada puyuh lain.
mitra bisnis